Kisah Para Rasul 4: 31 TB) Petrus dan Yohanes menceritakan kepada teman-teman mereka bahwa para imam, kepala pengawal bait Allah serta orang Saduki menahan mereka setelah memberitakan Firman. Keesokan harinya, mereka disidang oleh para pemimpin Yahudi, para imam serta ahli Taurat. Kita adalah murid Yesus. Murid artinya orang yang belajar dari Gurunya. Murid mengikuti teladan Guru. Menjadi murid Yesus berarti pikiran dan perbuatan kita dipimpin oleh Yesus. Menjadi murid Yesus berarti kita melakukan kehendak Yesus bahkan menaklukan keinginan kita dibawah keinginan Kristus. Menjadi murid Yesus adalah sebuah anugerah, karena kita dipilih oleh Tuhan. Dalam panggilan sebagai murid, kita dipilih untuk memuridkan segala bangsa. Tema khotbah kita hari ini adalah Dipilih untuk memuridkan segala bangsa. Yesus memilih dan menentukan 12 orang yang disebut sebagai murid-Nya. Murid-murid itu dipersiapkan, dibekali, dan mereka belajar langsung dari Yesus selama 3 tahun. Ketika Yesus naik ke Sorga, para murid melakukan apa yang diperintahkan Yesus. Mereka kembali ke Yerusalem. Ke – 11 Rasul juga beberapa perempuan dan saudara – saudara Yesus. Jumlah mereka 120 orang. Mereka menanti janji Tuhan di Yerusalem. Yerusalem menjadi titik start dari misi dan pelayanan mereka. Di Yerusalem, para murid mempersiapkan diri untuk menerima kuasa Roh Kudus yang memberi ketekunan hati, keberanian dan otoritas bagi mereka untuk melanjutkan misi memuridkan segala bangsa. Ketika menanti janji Tuhan ada 2 hal besar yang dilakukan para murid. 1. Mereka bertekun dengan sehati dalam Doa Kata bertekun Yunani “proskatereo” artinya rajin, bersungguh – sungguh, menghabiskan banyak waktu. Jadi mereka saling melayani, saling mendoakan, saling menasihati, saling menguatkan dan kesehatian mereka semakin kuat. Mereka menunggu bukan dengan berdiam diri atau mengurung diri tetapi dengan bertekun dalam doa. Persekutuan terwujud dalam doa bersama. Murid beroleh kekuatan baru dalam persekutuan yang bertekun dan berdoa. 2. Mereka memilih pengganti Yudas Yudas sudah tidak bersama-sama dengan para murid dan mereka tinggal 11 orang. Yudas sudah “dapat uang kembali”. Yudas menuai apa yang ditaburnya. Yudas mati secara mengerikan dan 30 keping perak harga pengkhianatan Yudas dipakai membeli tanah, yang disebut “Hakal Dama” “Tanah darah” ayat 19. Mengapa Yudas harus diganti? Pertama, untuk menggenapkan jumlah 12 Rasul sesuai jumlah 12 suku Israel. Angka 12 adalah angka dari teladan ketaatan dan penyerahan rasuli kepada kehendak Allah. Kedua, untuk mengembalikan keutuhan dan kemurnian Wibawa Rasul yang telah dinodai oleh pengkhianatan Yudas. Oleh karena itu, pengganti Yudas harus memenuhi syarat, seorang yang pernah bersama Yesus semasa hidup-Nya dan juga menjadi saksi bagi kebangkitan Kristus. Petrus memimpin proses pemilihan itu. Ada 2 orang calon yaitu Yusuf yang disebut Barsabas atau Yustus dan Matias. Pemilihan itu didasari dengan doa. Kemudian pemilihan dilakukan dengan membuang undi. Membuang undi adalah cara yang lazim digunakan sejak PL untuk memastikan apa kehendak Allah. Dari hasil membuang undi itu, pilihan jatuh kepada Matias. Kita sedang berada dalam masa raya penantian Pencurahan Roh Kudus. Karena itu sebagai murid Yesus di masa kini, kita mesti belajar dari cara hidup para murid dimasa penantian. 1. Kita adalah murid Yesus karena itu seluruh kehidupan kita adalah sebuah proses belajar. Belajarlah untuk setia meskipun jalan hidup tidak selalu mulus. Belajarlah untuk sehati dalam persekutuan meski saling berbeda dalam segala hal berbeda pendapat, berbeda keinginan, berbeda perasaan tetapi sehati dalam tujuan, sehati dalam Tuhan sehati sebagai persekutuan. Belajarlah untuk tekun dalam doa. Doa adalah nafas kehidupan. Yesus saja setia berdoa. Kehidupan para murid adalah persekutuan yang bertekun dalam Doa. Doa memberi bagi kita kekuatan menghadapi kerasnya kehidupan. Apabila kita menyerahkan sepenuhnya segala perkara dihidup kita kepada Tuhan maka Tuhan sendiri akan memimpin kita untuk mengerti rencanaNya. Belajarlah untuk melakukan kehendak Yesus sebab menjadi murid bukan sekedar status tapi sikap dan gaya hidup. Menjadi murid Yesus berarti selalu memberikan telinga untuk mendengar Firman Tuhan, Melakukan kehendak Tuhan, mengikuti teladan Yesus dan memberi hidup ini dipimpin oleh Roh Kudus 2. Jika kita sudah belajar untuk setia menjadi murid Yesus maka kitapun dipanggil dalam proses pemuridan. Pada satu sisi kita tetap menjadi murid Yesus, dan pada sisi lain kita juga memuridkan orang lain. Kita dipilih bukan hanya untuk menjadi murid tetapi juga untuk memuridkan orang lain. Kita tidak bisa memuridkan orang lain jika kita belum belajar menjadi murid yang setia. Memuridkan orang lain bukan dengan cara berkhotbah saja juga bukan dengan memaksa orang lain menjadi Kristen. Memuridkan orang lain yaitu dengan gaya hidup/cara hidup Yesus. Kita membuat orang lain mengalami kasih karena kita hidup mengasihi. Orang lain mengalami damai sejahtera karena kita hidup dalam damai. 3. Belajar menjadi murid dan memuridkan orang lain bukan dengan cara hidup Yudas Iskariot. Yudas lskariot adalah peringatan dan contoh murid yang tidak setia, tidak taat dan tidak bersungguh-sungguh. Yudas Iskariot memang menjadi bagian murid Yesus tetapi bukan Yesus yang memimpin kehidupannya. Yudas Iskariot adalah seorang murid yang gagal menjadi murid dan gagal memuridkan orang lain.. Akibatnya Yudas kehilangan berkat – berkat dan janji – janji yang disediakan bagi murid yang setia. Tentu kita tidak mau menjadi murid yang gagal seperti Yudas. Belajarlah menjadi murid yang setia kepada Yesus dan setia memuridkan segala bangsa dengan cara hidup Kristus. Tuhan memberkati.
RP John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini mengacu pada Daniel 7: , dan bacaan Injil Lukas 9:28b-36, Pesta Yesus menampakan Kemuliaan-Nya. Di akhir Renungan Harian Katolik ini
Bacaan KISAH PARA RASUL 24 Nas Setelah beberapa hari datanglah Feliks bersama-sama dengan istrinya Drusila, seorang Yahudi; ia menyuruh memanggil Paulus, lalu mendengar dia berbicara tentang kepercayaan kepada Yesus Kristus. Kis. 2424. - Sekalipun belum terbukti, seorang yang dicurigai sebagai tersangka bisa mendapat pandangan miring dari banyak orang. Apalagi jika sebelumnya orang sudah memiliki pandangan negatif tentangnya. Alih-alih menerapkan prinsip praduga tak bersalah demi rasa kemanusiaan yang berkeadilan, kasus itu justru dijadikan dasar untuk semakin memantapkan penghakiman pribadi. Renungan Harian, Filipi 13 TB Bagaimana Membina Hubungan yang Sehat, Belajar dari Paulus Menerima Kristus dan melayani-Nya dengan menjadi rasul yang memberitakan Injil-Nya menjadikan Paulus dihukum. Padahal, Paulus senantiasa menghidupi kebenaran, kejujuran dan menyatakan kasih. Sangat tidak adil karena Paulus tetap dimasukkan ke dalam penjara sekalipun kesalahannya tidak dapat dibuktikan. Faktanya, Feliks, pejabat pemerintah yang ketika itu berwenang untuk mengambil keputusan, tidak membebaskan Paulus sekalipun ia mengetahui kebenarannya. Beruntung, di dalam Tuhan peristiwa tersebut tetap menjadi sebuah kesempatan. Paulus berkesempatan memberitakan tentang Yesus Kristus kepada Feliks dan Drusila. Baca juga Renungan Harian, 1 Korintus 134-8, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri Baca juga Renungan Harian Kristen, Mikha 68, Apa yang Tuhan inginkan? Membuat Feliks dan Drusila mendengar tentang kebenaran, penguasaan diri dan penghakiman yang akan datang, yang menjadi dasar bagi panggilan pertobatan. Setidaknya, pengajaran Paulus membuat mereka gelisah, menyadari keberdosaannya. Mungkin, kita pernah merasa kecewa karena ketaatan kita dalam menghidupi kebenaran dan hukum tak juga berbuahkan keadilan. Dari Paulus biarlah kita belajar melihat dari sisi yang berbeda. Sehingga setiap peristiwa kita pandang sebagai kesempatan yang baik untuk memberitakan firman Tuhan.
BahanAjar Sekolah Minggu 12 Agustus 2018 Tema: "Nama Tuhan Yesus" (Kisah Rasul 3:1-10) Pokok Renungan Kisah Para Rasul 3 dimulai dengan cerita seorang lumpuh yang sedang duduk di depan gerbang Bait Allah untuk mengemis. Orang itu adalah seorang yang lumpuh sejak lahir, yang mungkin dulunya pernah berharap untuk bisa berjalan, namun Logo YouVersionAlkitabRencanaVideoDapatkan AplikasinyaPemilih BahasaIkon PencarianKisah Para Rasul 125Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada AlkitabAplikasi Alkitab untuk Anak-AnakRencana Bacaan dan Renungan gratis terkait dengan Kisah Para Rasul 125Disiplin RohaniPenjelajah Alkitab Kisah Para RasulMembaca Untuk Mendengar Kisah Para RasulDapatkan Aplikasi Alkitab YouVersionSimpan ayat, baca luring, tonton klip pengajaran, dan lainnya!YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kamiBerandaAlkitabRencanaVideo

KisahPara Rasul 12 (disingkat "Kis 12") adalah bagian Kitab Kisah Para Rasul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.Ditulis oleh Lukas, seorang Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul Paulus.. Teks. Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.; Sejumlah naskah tertua yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah Codex Vaticanus (~325-350 M); Codex Sinaiticus (~330-360 M)

12Yakobus mati – Petrus dilepaskan dari penjara121-19 1Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. 2Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang. 3Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi. 4Kel. 121-27 Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak. 5Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah. 6Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu. 7Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya ”Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. 8Lalu kata malaikat itu kepadanya ”Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!” Ia pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya ”Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!” 9Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu penglihatan. 10Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia. 11Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata ”Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.” 12Dan setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa. 13Dan ketika ia mengetuk pintu gerbang, datanglah seorang hamba perempuan bernama Rode untuk mengetahui siapa yang mengetuk itu. 14Ia terus mengenal suara Petrus, tetapi karena girangnya ia tidak membuka pintu gerbang itu dan segera masuk ke dalam untuk memberitahukan, bahwa Petrus ada di depan pintu gerbang. 15Kata mereka kepada perempuan itu ”Engkau mengigau.” Akan tetapi ia tetap mengatakan, bahwa benar-benar demikian. Kata mereka ”Itu malaikatnya.” 16Tetapi Petrus terus-menerus mengetuk dan ketika mereka membuka pintu dan melihat dia, mereka tercengang-cengang. 17Tetapi Petrus memberi isyarat dengan tangannya, supaya mereka diam, lalu ia menceriterakan bagaimana Tuhan menuntunnya ke luar dari penjara. Katanya ”Beritahukanlah hal ini kepada Yakobus dan saudara-saudara kita.” Lalu ia keluar dan pergi ke tempat lain. 18Pada keesokan harinya gemparlah prajurit-prajurit itu. Mereka bertanya-tanya apakah yang telah terjadi dengan Petrus. 19Herodes menyuruh mencari Petrus, tetapi ia tidak ditemukan. Lalu Herodes menyuruh memeriksa pengawal-pengawal itu dan membunuh mereka. Kemudian ia berangkat dari Yudea ke Kaisarea dan tinggal di mati1220-23 20Herodes sangat marah terhadap orang Tirus dan Sidon. Atas persetujuan bersama mereka pergi menghadap dia. Mereka berhasil membujuk Blastus, pegawai istana raja, ke pihak mereka, lalu mereka memohonkan perdamaian, karena negeri mereka beroleh bahan makanan dari wilayah raja. 21Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka. 22Dan rakyatnya bersorak membalasnya ”Ini suara allah dan bukan suara manusia!” 23Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan dan Saulus diutus1224–133 24Maka firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang. 25Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem, setelah mereka menyelesaikan tugas pelayanan mereka. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus. Terjemahan Baru Bible © Indonesian Bible Society 1974, Selebihnya Tentang Alkitab Terjemahan Baru TRIBUNPONTIANAKCO.ID - Renungan Katolik Minggu, 24 April 2022.. Renungan Katolik 24 April 2022 hari Minggu Kerahiman Ilahi.. Bacaan pertama Kisah Para Rasul 5:12-16, bacaan kedua Wahyu 1:9-11a. dan bacaan injil Yohanes 20:19-31.
Renungan Harian Kisah Rasul 12 Kedaulatan Tuhan Dalam Penganiayaan Renungan Harian Kisah Rasul 12 Kedaulatan Tuhan Dalam Penganiayaan. Apa yang terjadi pada Yakobus dan Petrus ayat 1-11? Apa yang terjadi pada Herodes ayat 19-23? Apa hasil dari semua peristiwa yang terjadi ini ayat 24? Kedaulatan Tuhan Dalam Penganiayaan Saya pernah membaca kisah seorang misionaris di pedalaman hutan Amazon yang ketika dikepung oleh suku Indian untuk dibunuh, ia tiba-tiba diselamatkan oleh malaikat yang menampakkan diri sehingga suku tersebut begitu ketakutan. Sebaliknya, saya juga tahu kisah Jim Elliot dan kawan-kawannya. Mereka adalah misionaris yang juga terpanggil untuk melayani suku terasing di pedalaman hutan Bolivia. Mereka tewas dibunuh pada hari pertama mereka menginjakkan kaki disana. Tampaknya Tuhan memang kadang menyelamatkan anak-Nya dari penderitaan dan kadang membiarkan anak-Nya mengalami penderitaan bahkan kematian syahid. Mungkin, dari sudut pandang kita, Tuhan seperti tidak adil dan pilih kasih. Dalam nats ini, Yakobus dibunuh oleh Herodes. Sedangkan, Petrus malah dibebaskan dari penjara secara ajaib. Apapun tindakan Tuhan, semuanya terjadi untuk satu tujuan yaitu supaya Injil Kerajaan-Nya menjamah semakin banyak orang ayat 24. Belajarlah untuk tidak mengeluh di tengah kesulitan pelayanan atau kehidupan tetapi berimanlah bahwa Tuhan sedang mengerjakan yang terbaik melalui segala kesusahan kita! Renungan Harian Kisah Rasul 12 Kedaulatan Tuhan Dalam Penganiayaan Baca juga Khotbah Kristen Daniel 3 Kedaulatan Allah di Masa Krisis
KisahPara Rasul 3 (Kis 3:1) Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. (Kis 3:2) Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. Z9Ag. 474 340 19 349 294 249 164 19 140

renungan kisah para rasul 12